Presiden Iran Ibrahim Raisi Mengatakan Negaranya Tidak Mempercayai Janji Pemerintah AS


 
Presiden Iran, Ibrahim Raisi, menegaskan pada hari Selasa bahwa negaranya tidak lagi mempercayai janji-janji pemerintah Amerika Serikat. Dalam pidatonya di hadapan sesi ke-76 Majelis Umum PBB yang diadakan di markas besar PBB di New York, Raisi menegaskan bahwa Iran mencari interaksi yang produktif dengan semua negara di dunia.

"Saya tidak percaya lagi janji-janji pemerintah AS," tegas Raisi dalam pidatonya. "Kebijakan 'penindasan maksimum' masih diterapkan terhadap negara kami. Yang kami inginkan hanyalah menerapkan aturan internasional."

Baca Juga: Robert Durst Dinyatakan Bersalah atas Pembunuhan Sahabatnya dan Menghadapi Hukuman Seumur Hidup

Raisi menambahkan bahwa semua pihak harus mematuhi kesepakatan dan resolusi PBB. "Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menerbitkan 15 laporan yang menunjukkan bahwa Iran telah memenuhi komitmennya," jelasnya. "Namun, Amerika Serikat masih belum menepati janjinya untuk menarik diri dan menghapus sanksi, yang berdampak buruk bagi rakyat Iran."

"Amerika Serikat keliru percaya bahwa tindakan ini akan membuat kami putus asa dan runtuh," sambung Raisi. "Namun, kami telah membuktikan kegigihan kami dan selalu berhasil menghadapi tekanan dan sanksi tersebut. Kami mengutamakan rasionalitas strategi kami dan perlawanan yang bijaksana dan dinamis dari Republik Islam Iran."

Baca Juga: 4 Warga Bangladesh Terlibat Dalam Penculikan di Malaysia

Raisi menyatakan keinginan Iran untuk melakukan kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi dengan seluruh dunia. "Kami mencari interaksi yang efektif dengan semua negara, terutama dengan tetangga kami. Kami ingin membangun hubungan yang hangat dan saling menguntungkan," tutupnya.

Dengan pidato yang tegas dan penuh semangat, Raisi memberikan pesan yang jelas bahwa Iran siap berinteraksi dengan dunia dan mengambil peran aktif dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas global.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama