Presiden Jokowi Resmi Cabut Status Pandemi di Indonesia

 

Jokowi Cabut Status Pandemi COVID-19 Indonesia, Epidemiolog: Itu Otoritasnya WHO dan Sudah Dilakukan pada 5 Juni 2023 (Foto: Youtube Sekretariat Presiden).



Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan pencabutan status pandemi COVID-19 atau Corona di Indonesia. Dengan demikian, negara ini memasuki masa endemi COVID-19.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pernyataan yang dipublikasikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari Rabu (21/6/2023).

"Mulai hari ini, Rabu, 21 Juni 2023, pemerintah telah memutuskan untuk mencabut status pandemi," ujarnya.

Kasus Corona pertama kali terdeteksi di Indonesia pada bulan Maret 2020. Sejak saat itu, pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk meminimalisir dampak penyebaran Corona.

Awalnya, pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang kemudian digantikan oleh pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kebijakan PPKM telah dicabut sejak akhir tahun lalu. Selain itu, pemerintah juga telah mengakhiri kebijakan wajib menggunakan masker di tempat umum, termasuk di transportasi publik.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memberikan indikasi mengenai pengumuman masuknya Indonesia ke dalam masa endemi. Dalam masa endemi, pemerintah tidak akan lagi bertanggung jawab atas biaya perawatan jika seseorang terinfeksi COVID-19.

"Dalam waktu satu atau dua minggu ke depan, kami akan menyatakan bahwa kita telah memasuki masa endemi. Kami perlu berhati-hati karena setelah masuk ke dalam masa endemi, individu yang terkena COVID-19 akan dituntut untuk menanggung biaya perawatannya sendiri," ungkap Presiden Jokowi dalam acara Rapimnas Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu (18/6).

Selama hampir 10 tahun menjabat sebagai Presiden, Jokowi mengungkapkan bahwa menangani COVID merupakan tantangan yang berat yang telah dihadapinya.

"Kami sungguh-sungguh tidak tahu kapan ini akan berakhir, bagaimana cara menyelesaikannya, dan seberapa lama wabah ini akan berlangsung. Semuanya masih tidak dapat diprediksi," jelasnya.

Menurut Jokowi, keberhasilan dalam menghadapi pandemi COVID-19 merupakan hal yang patut disyukuri. Dia juga mengingat kembali masa-masa sulit pada awal munculnya COVID-19.

"Kita masih ingat saat kita berlomba-lomba mendapatkan masker dengan negara-negara lain, dengan harganya yang mencapai Rp 500 ribu, dan kesulitan dalam memperoleh obat yang harganya melonjak 20 hingga 30 kali lipat. Bahkan dalam hal mendapatkan vaksin pun kita mengalami tantangan yang serupa. Beruntungnya, kita mendaftarkan diri lebih awal," katanya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama