China Memperketat Aturan Terkait Cryptocurrency
Pada hari Jumat, bank sentral, regulator sekuritas, dan mahkamah agung di China mengumumkan bahwa semua transaksi yang terkait dengan cryptocurrency dinyatakan ilegal. Langkah ini merupakan yang paling keras dan komprehensif yang pernah dilakukan oleh China untuk membatasi perdagangan dan penambangan cryptocurrency, meskipun mereka telah meluncurkan beberapa langkah sebelumnya sejak tahun 2013.
Menurut ahli industri, meski China terus memperketat kontrol modalnya, regulator menjadi lebih pintar dan terdidik dalam menghadapi industri cryptocurrency. Chris Matta, Presiden dari dana crypto 3iQ BTCQ, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan MarketWatch, "Sangat sulit melarang crypto."
Langkah-langkah terbaru dari China terutama menargetkan layanan crypto over-the-counter, pertukaran crypto derivatif, dan pertukaran crypto lepas pantai yang memiliki usaha atau operasi di negara tadi, menurut Matta.
Setelah pengumuman tersebut, pasar cryptocurrency langsung menurun dengan bitcoin BTCUSD turun lebih dari 9%, dan ether ETHUSD turun lebih dari 12%. Koin kecil lainnya seperti XRP XRPUSD, Cardano ADAUSD, Polkadot DOTUSD, dan Dogecoin DOGEUSD juga mengalami kerugian.
Namun, sebagian besar analis memperkirakan bahwa penurunan ini hanya bersifat sementara dalam jangka pendek. Armando Aguilar, pakar strategi aset digital di firma riset Fundstrat Global Advisors, menulis dalam catatannya bahwa volume perdagangan pada hari Jumat menunjukkan bahwa pembeli masih mendukung bitcoin dan ether. Aguilar juga menyebutkan bahwa para pedagang dan investor terbiasa dengan ketakutan, ketegangan, dan keraguan (FUD) seperti yang dihasilkan dari tindakan keras China terhadap cryptocurrency.
Direktur eksekutif di crypto hedge fund ARK36, Ulrik K. Lykke, menulis dalam email bahwa, "Sementara setiap kali tindakan keras China terjadi, reaksi pasar dengan penurunan harga, efeknya cenderung lebih kecil dan lebih berumur pendek. Cerita 'China melarang Bitcoin' telah menjadi seperti meme di komunitas Bitcoin karena hal ini."
Greg King, pendiri dan CEO dari crypto fund Osprey Funds, mengungkapkan bahwa "ada permintaan yang kuat untuk cryptocurrency secara global, dan China hanya sebagian kecil dari permintaan itu."
Namun, selain pengaruh pada harga, tindakan keras China terhadap cryptocurrency dapat mengubah distribusi industri cryptocurrency secara global. Setelah China mulai mengambil tindakan terhadap penambangan cryptocurrency pada bulan Mei, beberapa penambang cryptocurrency di China telah bermigrasi ke lokasi lain seperti AS dan Kazakhstan. Ahli industri juga memperkirakan bahwa pembelian crypto dapat menggandakan upaya mereka untuk keluar dari China.
Menurut pernyataan terbaru dari People's Bank of China, karyawan di China yang bekerja untuk pertukaran crypto di luar negeri, atau siapa pun yang menyediakan layanan seperti pasar dan dukungan teknis untuk penukaran